![]() |
0812 6530 2097 blazer batik pria |
Adalah kita sebagai generasi muda dan masyarakat Indonesia yang sepatutnya berperan menjaga sekaligus mengembangkan warisan nusantara.
Mendengar nama Batik, Indonesia rasanya boleh berbangga hati menjadi Negara yang begitu dikenal dengan keindahannya. Apalagi, batik tidak hanya soal helaian kain saja, tapi merupakan bagian dari kebudayaan yang sarat akan filosofinya.
Dina Rimandra Handayani, nama pendiri di belakang Ambah Batik boleh jadi merupakan salah satu sosok yang tidak ingin kelewatan melestarikan kekayaan pendahulunya.
Mengambil konsep socialpreuner 50 to 50 dengan merawat tradisi membagi hati, Ambah Batik berkeinginan kuat mengangkat satu lagi motif batik yang menurutnya acapkali diabaikan keindahannya sebagai DNA rancangan busana.
Pucuk Rebung yang mengandung makna dimana hidup manusia harus memberikan manfaat bagi orang lain diusung oleh Ambah Batik.
"Pucuk Rebung hadir di motif dari Riau, Sumantra, Kalimantan, Jawa. Bahkan motif Betawi juga ada Pucuk Rebung.Jadi tujuannya adalah memperkaya motif khas kita sendiri.Selama ini Pucuk Rebung hanya ditampilkan sebagai sisi atau ujung dari kain.Sekarang saya ingin Pucuk Rebung menjadi motif inti,” papar Dina.
Sebanyak 48 set busana pria dan perempuan dihadirkan di panggung peragaan busana tunggal Ambah Batik di Ballroom Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
Terbagi dalam empat sekuens, yaitu gaya kasual, semi formal, hingga semi couture, peragaan busana tunggal Ambah Batik menghasilkan karya tradisional yang tetap selaras dengan modernitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar